jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan tiga orang mengalami luka berat, 204,63 hektare lahan pertanian, serta puluhan rumah rusak akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, beberapa hari yang lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan ketiga warga yang mengalami luka berat tersebut dalam perawatan tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Haryoto Lumajang.
"Selain lahan pertanian seluas 204,63 hektare rusak, ada rumah rusak berat 21 unit, termasuk fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan gardu PLN masing-masing rusak berat satu unit," kata dia di Jakarta, Senin (24/11).
Dia menjelaskan bahwa tiga desa dilaporkan paling terdampak muntahan material vulkanik erupsi Gunung Semaru, masing-masing berada di Desa Supiturang dan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
Menurut dia, berdasarkan data yang diterima dari tim petugas gabungan sampai dengan Minggu (23/11), sebanyak 528 orang warga dari desa itu yang menempati pengungsian.
Mereka tersebar di dua pos pengungsian yang disiapkan pemerintah, antara lain pos pengungsian SMP Negeri 02 Pronojiwo (307 jiwa) dan SDN 04 Supiturang (221 jiwa).
"Meskipun berada di pengungsian mereka tetap beraktivitas, seperti membersihkan rumah mereka yang terdampak abu vulkanik maupun tetap bekerja," ucapnya.
BNPB mengonfirmasi sejumlah bantuan logistik dan kebutuhan kelompok sudah disalurkan untuk meringankan beban para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru.






































