jpnn.com, BEIJING - China menyatakan tak akan membiarkan "militerisme Jepang bangkit kembali" dan akan bekerja sama dengan semua pihak untuk menjaga konsensus internasional mengenai prinsip Satu China.
Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi pada Sabtu, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
"China tidak akan pernah membiarkan kekuatan sayap kanan di Jepang memutar balik roda sejarah, atau membiarkan kekuatan eksternal mencampuri wilayah Taiwan China, atau membiarkan militerisme Jepang bangkit kembali," kata Wang.
Dia menambahkan bahwa Beijing akan "menjaga hasil kemenangan Perang Dunia II yang diraih dengan susah payah."
Wang mendesak Jepang untuk "merenungkan secara mendalam kejahatan perang yang dilakukan oleh militerisme" pada Perang Dunia II serta "mematuhi aturan, bertindak dengan menahan diri, dan berhati-hati terkait isu Taiwan dan sejarah."
"Sungguh mengejutkan bagi seorang pemimpin Jepang yang sedang menjabat secara terbuka mengirim sinyal keliru dengan mencoba melakukan campur tangan secara militer dalam persoalan Taiwan, mengatakan hal yang tidak seharusnya dikatakan, dan melintasi garis merah yang tak boleh disentuh," katanya.
"China harus membalas secara tegas – bukan hanya untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya, tetapi juga mempertahankan capaian pascaperang yang diraih dengan darah dan pengorbanan, serta menegakkan keadilan internasional dan nurani manusia," kata Wang.
Pernyataan itu muncul setelah PM Jepang Sanae Takaichi menyebut serangan China terhadap Taiwan bisa menciptakan "situasi yang mengancam kelangsungan hidup" Jepang, yang memungkinkannya "melakukan hak bela diri kolektif."






































