jpnn.com, JAKARTA - Rencana pembelian kembali saham (buyback) yang dilakukan PT Bank Mandiri (BMRI) dinilai akan menjadi pendorong kuat bagi pergerakan harga saham ke depan.
Menurut Associate Director Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, langkah tersebut mencerminkan keyakinan manajemen terhadap fundamental perusahaan dan prospek pertumbuhan jangka panjang sektor perbankan nasional.
“Buyback menunjukkan bahwa emiten yakin terhadap kinerja bisnis, valuasi masa depan, dan peluang pertumbuhan yang ada. Apalagi jika nilai buyback tersebut cukup besar, itu menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan percaya diri untuk terus bertumbuh,” ujar Nico.
Dia menjelaskan, saat ini minat pelaku pasar modal memang tengah tertuju pada saham BMRI maupun sejumlah emiten perbankan lain yang berencana melakukan buyback.
Momentum tersebut semakin menarik karena bertepatan dengan berbagai sentimen positif terhadap sektor keuangan, seperti dimulainya tren penurunan suku bunga acuan, stabilnya daya beli masyarakat, serta mulai meredanya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
“Sentimen-sentimen itu menjadi katalis tambahan yang memperkuat daya tarik sektor perbankan. Namun yang terpenting, buyback harus diiringi dengan fundamental yang sehat dan kinerja keuangan yang benar-benar pulih, agar kenaikan harga saham setelahnya tetap stabil dan berkelanjutan,” jelasnya.
Nico menambahkan, aksi buyback bukan hanya strategi menjaga stabilitas harga saham, tetapi juga wujud kepercayaan manajemen terhadap nilai jangka panjang perusahaan.(chi/jpnn)






































