jpnn.com, JAKARTA - Akademisi IAIN Gorontalo Dr. Sahmin Madina menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis pemerintah untuk mempercepat kemajuan bangsa melalui investasi gizi generasi muda.
Menurutnya, MBG bukan sekadar program sosial, melainkan instrumen percepatan pembangunan sumber daya manusia yang akan menentukan masa depan Indonesia.
“MBG adalah investasi jangka panjang untuk membangun kualitas manusia Indonesia. Dampaknya langsung pada perkembangan kognitif anak, produktivitas, dan daya saing bangsa. Jika dijalankan dengan baik, MBG akan menjadi akselerator kemajuan Indonesia,” kata Dr. Sahmin dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/10).
Dia menyebutkan berdasr data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menunjukkan prevalensi stunting nasional berhasil ditekan hingga 19,8 persen.
Angka ini, menurutnya, menunjukkan arah kebijakan gizi nasional yang tepat.
"Namun, keberhasilan itu bisa terganggu jika tata kelola program MBG tidak diperbaiki secara serius, terutama setelah munculnya sejumlah insiden keracunan massal di beberapa daerah," lanjutnya.
Menurutnya skala MBG yang begitu besar memang punya potensi dampak luar biasa. Namun, risiko juga meningkat bila standar pelaksanaan, pengawasan, dan keamanan pangan tidak berjalan baik.
"Insiden keracunan jadi evaluasi bersama, tapi jangan dipolitisasi bahwa program MBG tidak benar, kita harus realistis bahwa program ini samgat baik dalam mengakselerasi pembangunan generasi bangsa melalui intervensi gizi srimbang", tambahnya.