jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Citra Institute, Efriza ada upaya merusak koalisi pemerintahan di balik tudingan Partai Demokrat menjadi dalang isu tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Dia menilai tudingan terhadap Demokrat bisa jadi upaya merusak kekompakan koalisi pemerintahan.
"Dan, juga adanya upaya penggiringan opini negatif terhadap PD dan SBY plus AHY, sehingga terkesan"duri dan daging" di pemerintahan," kata Efriza kepada JPNN.com, Kamis (30/7).
Dia menjelaskan tudingan itu dimaksudkan untuk membuat seolah-olah Demokrat mengganggu dan menjadi beban.
"Narasi ini ditenggarai menjadi cara untuk mengagalkan keinginan Presiden Prabowo merangkul dan bekerjasama dengan seluruh mantan presiden dengan istilah Presidential Club," tuturnya.
Efria juga menjelaskan bisa saja tudingan itu dilontarkan untuk menggeser dari isu ijazah palsu yang dilakukan gugatan terhadap Jokowi sebagai tindakan perorang atau kelompok menjadi perencanaan terstruktur yang dilakukan oleh partai politik.
"Ini tentu saja target besarnya akan mengganggu dan merugikan dari hubungan harmonis Prabowo dengan SBY dan Jokowi, sekaligus hubungan antarpartai di pemerintahan yang solid tersebut," jelas Efriza.
Dia mengaku tidak yakin jika Partai Demokrat di balik isu ijazah Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo.