jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah dikabarkan menutup sementara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya seusai ditemukan kontainer berisi cengkeh yang diduga terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137)milik PT NJS yang tiba pada Sabtu (1/11).
PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) memastikan operasional pelabuhan tetap berjalan normal dan tidak ada penutupan aktivitas bongkar muat pascapengembalian kontainer berisi cengkeh ekspor dari Amerika Serikat (AS) yang terdeteksi mengandung zat radioaktif Cesium 137 (Cs-137).
Superintenden Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor PT Terminal Petikemas Surabaya Ardiansyah mengatakan saat ini seluruh operasional tetap berjalan normal.
Dia menjelaskan aktivitas pembongkaran terhadap produk yang dikembalikan tersebut memang dilakukan di TPS Surabaya, namun tidak mengganggu pelayanan lainnya.
“Pelaksanaan kegiatan pembongkaran produk ekspor yang dikembalikan ke dalam negeri karena terpapar cesium dilakukan di Terminal Petikemas Surabaya (TPS Surabaya),” kata Ardiansyah, Selasa (4/11).
Namun, aktivitas pembongkaran tidak sampai menutup Pelabuhan Tanjung Perak. Dia menyatakan seluruh layanan bongkar muat di TPS tetap beroperasi seperti biasa dan berjalan lancar.
“Atas aktivitas tersebut tidak ada penutupan pelabuhan ataupun penghentian aktivitas bongkar muat dan pelayanan kegiatan lainnya di TPS Surabaya. Kegiatan pelayanan bongkar muat tetap berlangsung normal dan seluruh pengguna jasa dilayani dengan baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ardiansyah menyebut proses bongkar peti kemas yang mengandung bahan terpapar cesium dilakukan di bawah pengawasan ketat Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Dari hasil pemantauan, seluruh kegiatan dinyatakan aman.




































