jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian meminta pemerintah perlu memperhitungkan matang sisi kebermanfaatan bagi peserta didik ketika berencana memasukkan bahasa Portugis ke kurikulum pendidikan.
"Memiliki dasar yang jelas, baik dari segi manfaat strategis, hubungan diplomatik, maupun relevansinya dengan kebutuhan masa depan siswa," kata Hetifah kepada awak media, Jumat (24/10).
Dia berharap Kementerian Pendidikan melakukan kajian terkait potensi kerja sama dan dampak implementasi terhadap pelajaran yang sudah padat dari rencana memasukkan bahasa Portugis ke kurikulum.
"Prinsipnya, kami mendukung kebijakan pendidikan yang memperkuat daya saing global pelajar Indonesia, selama dilakukan dengan perencanaan matang dan tetap menjaga prioritas bahasa Indonesia serta bahasa daerah sebagai identitas bangsa," kata Hetifah.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan sekolah-sekolah di Indonesia bakal mulai mengajarkan Bahasa Portugis.
Hal itu dia katakan saat bertemu Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (23/10).
“Saya memutuskan bahwa bahasa portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa disiplin pendidikan Indonesia,” ucap Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun bakal memerintahkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi maupun Menteri Dasar dan Menengah untuk melaksanakan program itu.






























