jpnn.com - Para pencinta hewan yang tergabung dalam berbagai komunitas mengampanyekan gerakan "Anti-Jagal Mari Jaga" di arena Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (21/9/2025).
Kampanye ini berangkat dari catatan berbagai lembaga perlindungan satwa yang menyatakan tiap tahun ada ribuan anjing dan kucing di Indonesia masih menjadi korban perdagangan ilegal untuk dikonsumsi.
Hewan-hewan ini kerap dikurung, diangkut dalam kondisi penuh sesak, bahkan mengalami penyiksaan sebelum akhirnya disembelih. Selain melanggar nilai kemanusiaan, praktik ini juga menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan publik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berulang kali memperingatkan bahwa perdagangan dan konsumsi daging anjing dapat menjadi jalur penyebaran penyakit berbahaya seperti rabies dan zoonosis lainnya.
Oleh karena itu, Rocco produksi CPPETINDO bersama Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Koalisi Perlindungan Hewan Indonesia (KPHI) dan komunitas pencinta hewan meluncurkan kampanye nasional bertajuk "Anti-Jagal Mari Jaga".
Head of Marketing CPPETINDO Hengky Jaya mengatakan melalui kampanye itu merupakan sebuah gerakan moral yang menyerukan penghentian praktik jagal hingga perdagangan daging anjing dan kucing, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih peduli, bertanggung jawab, dan penuh kasih dalam merawat hewan kesayangan.
Dalam kegiatan kampanye di area CFD Jakarta, Minggu pagi, sebanyak lebih dari 100 peserta berjalan dari titik kumpul Intiland Tower hingga Taman Dukuh atas sambil membawa umbul-umbul dan poster "Anti-Jagal Mari Jaga" di hadapan banyak masyarakat yang berada di kawasan itu.