jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa rekam jejak mantan Presiden Soeharto perlu dicermati secara mendalam sebelum pemberian gelar pahlawan nasional dilaksanakan. Pernyataan ini disampaikannya menanggapi usulan Kementerian Sosial yang memasukkan Soeharto dalam daftar calon penerima gelar tersebut.
"Karena ini penting, ya harus dicermati rekam jejaknya dari masa lalu sampai sekarang," kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada hari Selasa (4/11).
Puan menyatakan bahwa dirinya menghormati proses wacana pemberian gelar pahlawan itu. Meski demikian, ia menekankan pentingnya kajian yang komprehensif dari pemerintah. Menurutnya, pemerintah perlu mengkaji keperluan pemberian gelar tersebut serta menimbang waktu yang tepat.
"Namun, ya hal itu tentu saja tentu harus dikaji dengan baik dan cermat," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Sosian mengusulkan 40 nama tokoh untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Selain Soeharto dan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), usulan tersebut juga mencakup nama aktivis buruh perempuan Marsinah.
Daftar itu juga memuat sejumlah nama lain seperti ulama Syaikhona Muhammad Kholil dari Bangkalan, K.H. Bisri Syansuri, K.H. Muhammad Yusuf Hasyim dari Jombang, Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan, serta mantan Gubernur Jakarta Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin. (antara/jpnn)







































