jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi memberi bantahan keras terhadap hasil survei Center for Economic and Law Studies (Celios).
Adapun hasil survei tersebut menempatkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada posisi terburuk dan merekomendasikan reshuffle.
Menurutnya, Golkar menilai penilaian itu gagal total merefleksikan capaian fundamental dan justru mengabaikan bukti nyata keberpihakan pada rakyat.
Abdul Rahman Farisi menegaskan bahwa kinerja Bahlil didukung sejumlah pencapaian nyata yang mengubah wajah energi Indonesia dalam satu tahun terakhir, dari pemerataan akses hingga tata kelola yang tegas.
"Kami melihat survei ini mengabaikan fakta implementasi di lapangan. Penilaian yang menempatkan Menteri Bahlil pada posisi terburuk, kami nilai tidak proporsional. Kebijakan demi kebijakan lahir dengan semangat keberpihakan pada rakyat, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo," ungkap Abdul Rahman dalam keterangan resmi, Senin (20/10).
Menurutnya, pencapaian nyata Menteri Bahlil dari Listrik Desa hingga Investasi Triliunan menjadi antitesis terhadap hasil survei Celios.
Pada sektor Pemerataan Akses Energi, Program Listrik Desa dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) menjadi prioritas, Bahlil secara aktif memastikan sambungan baru sampai ke wilayah yang belum menikmati Listrik.
“Menteri ESDM memenuhi kebutuhan anak-anak Indonesia agar tidak lagi belajar dalam gelap,” bebernya.