Penjarahan Rumah Uya Kuya hingga Sahroni Dinilai Akibat Disinformasi

7 hours ago 22

Penjarahan Rumah Uya Kuya hingga Sahroni Dinilai Akibat Disinformasi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ratusan orang melempari dan menggeruduk rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (30/9/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

jpnn.com - Ahli strategi kecerdasan buatan (AI) Gusti Aju Dewi menilai penjarahan hingga perusakan fasilitas publik di berbagai kota, termasuk menyasar rumah pejabat dalam kerusuhan akhir Agustus 2025, terjadi lantaran ada kelompok tertentu yang menunggangi.

Dia mengaku sudah mengamati gelombang aksi massa sejak peristiwa demo terhadap Bupati Pati Sudewo terkait kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB).

Penjarahan Rumah Uya Kuya hingga Sahroni Dinilai Akibat DisinformasiSejumlah massa tidak dikenal mendatangi rumah Anggota DPR Surya Utama atau Uya Kuya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (31/8/2025). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/foc/am.)

Menurut dia, awalnya gerakan ini terlihat murni gerakan rakyat. Namun, secara perlahan terjadi perubahan pola, seperti ada pihak yang mengendalikan di balik layar.

"Di titik itu saya sadar, ini bukan lagi gerakan spontan rakyat, tetapi sudah ada yang mengatur, membingkai, dan menunggangi," kata Gusti Aju saat dihubungi, Jumat (31/10).

Gus Aju menuturkan bahwa penjarahan yang terjadi karena opini publik digiring melalui disinformasi dan emosi sosial. Hal itu membuat logika publik menjadi kacau, sehingga masyarakat mudah dibenturkan hingga berujung kerusuhan.

Menurut dia, peristiwa yang terjadi berbeda dengan perang fisik yang menumpahkan darah. Sebab, perang ini menyerang pikiran dan persepsi manusia, serta mengubah cara publik memaknai realitas.

"Musuhnya tidak kelihatan, tetapi dampaknya nyata. Rakyat diadu, dibakar emosinya, dijadikan pion dalam permainan besar," tuturnya.

Ahli strategi kecerdasan buatan (AI) Gusti Aju Dewi menilai Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Nafa Urbach hingga Eko Patrio jadi korban disinformasi kerusuhan Agustus.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |