jpnn.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta saat ini terus mengembangkan kawasan Blok M yang selama beberapa tahun terakhir ini telah mengalami banyak perubahan untuk masyarakat ibu kota.
Ini merupakan bagian dari regenerasi kota yang dilakukan MRT Jakarta. Tak hanya soal pembangunan infrastruktur transportasi semata. MRT Jakarta membuat konsep pengembangan bisnis dengan ragam manfaat yang telah memberi warna baru pada kawasan Blok M.
Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat, konsep pengembangan kawasan Blok M saat ini masih bersifat temporary. MRT Jakarta sedang menyiapkan rencana besar untuk membangun kawasan ini dengan ragam fungsi nantinya bagi masyarakat.
“Kami sedang mempersiapkan kawasan Stasiun Blok M menjadi sebagai ASEAN Headquarter. Jadi diubah secara total saat ini temporary. Nanti totalitas diubah. MRT yang harus membangun, meregenerasi kota,” ujar Tuhiyat saat menjadi pembicara di MRT Fellowship Program untuk jurnalis di Jakarta baru-baru ini.
Tuhiyat menjelaskan kawasan ASEAN Headquarter ini disiapkan dengan pengembangan MRT sekaligus TransJakarta yang melewati jalur tersebut. Stasiun dan halte TransJakarta akan terintegrasi.
Jalur bus akan melewati kawasan gedung sehingga pengguna TransJakarta tidak perlu harus keluar dari gedung karena semua telah terintegrasi. Harapannya kawasan ini menjadi ikon modern baru di Jakarta sekaligus kawasan ASEAN.
“Nah nanti Transjakarta dari arah Bundaran HI menuju Blok M akan masuk di building seperti di beberapa kota di sejumlah negara lain. Ini menyangkut dengan Taman Literasi, kemudian Mice, perkantoran, dan apartemen,” sambung Tuhiyat.
Menurut Tuhiyat, untuk mewujudkan mimpi besar itu, MRT Jakarta harus mencari investor-investor baru. Sebab, dana untuk pembangunan kawasan yang berintegrasi dengan MRT tidak berasal dari fiskal negara maupun daerah. Oleh karena itu, MRT Jakarta harus menggaet investor dari pihak swasta untuk pendanaan pengembangan kawasan.