Mabbim 2025: Indonesia, Brunei, Malaysia Sepakat Bahasa Fondasi Diplomasi Antarbangsa

15 hours ago 23

 Indonesia, Brunei, Malaysia Sepakat Bahasa Fondasi Diplomasi Antarbangsa

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Mabbim 2025, Indonesia, Brunei, Malaysia meneguhkan komitmen untuk menjadikan bahasa sebagai fondasi persahabatan, ilmu pengetahuan, dan diplomasi antarbangsa. Foto Humas Kemendikdasmen

jpnn.com - Bahasa menjadi jembatan persahabatan: Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Komitmen tersebut tampak nyata saat Seminar Kebahasaan Antarbangsa Majelis Bahasa Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia (Mabbim 2025) yang digelar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tepat di Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober.

Mengusung tema “Peranan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu dalam Diplomasi dan Hubungan Antarbangsa,” forum ini menjadi wadah penting untuk memperkuat kolaborasi linguistik serumpun sekaligus menegaskan peran bahasa sebagai instrumen strategis dalam kerja sama pendidikan, budaya, dan politik luar negeri.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa forum ini diharapkan dapat melahirkan semangat baru guna merefleksikan visi kawasan yang berwibawa dan berdaya saing global. Mabbim sejak awal berdiri menjadi simbol koordinasi kebijakan, peristilahan tata bahasa, dan pelestarian bahasa negara anggota.

“Di tengah arus global dan kemajuan teknologi yang menguat, ketiga negara memiliki peluang besar untuk membangun ekosistem kerja sama kebahasaan yang tangguh dan relevan bagi generasi mendatang. Mulai dari pendidikan, diplomasi publik, hingga standardisasi istilah untuk ilmu pengetahuan,” ujar Menteri Mu'ti.

Dia menegaskan tiga pesan penting dalam kebijakan kebahasaan. Pertama, bahasa sebagai mandat konstitusional dan rumah kebangsaan. Bahasa memelihara persatuan, menjaga martabat, dan mengantar warga pada layanan publik yang bermutu. 

Kedua, bahasa sebagai infrastuktur pengetahuan. Kehadiran KBBI, korpus peristilahan, dan standar kemahiran berbahasa dapat menuntun sains, pendidikan, dan naskah resmi menuju peningkatan mutu.

Ketiga, bahasa sebagai sebagai jembatan persahabatan antarbangsa. Diplomasi kebahasaan, pengajaran BIPA, dan standardisasi bersama mempermudah mobilitas dan meneguhkan posisi kawasan di panggung global.

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menambahkan bahwa seminar Mabbim menjadi momentum untuk mempererat hubungan persahabatan antarnegara serumpun. 

Mabbim 2025, Indonesia, Brunei, Malaysia meneguhkan komitmen untuk menjadikan bahasa sebagai fondasi persahabatan, ilmu pengetahuan, dan diplomasi antarbangsa

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |