bali.jpnn.com, BULELENG - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Wilayah II menggelar edukasi dan literasi keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Buleleng, Kamis (30/10).
Acara yang dielaborasi dengan diskusi bertajuk "Peluang dan Tantangan Pengembangan Bali Utara" diikuti oleh 300 mahasiswa, dosen Fakultas Ekonomi dan masyarakat Buleleng.
Hadir sebagai pembicara Kepala Kantor Perwakilan LPS II Bambang S Hidayat, Kabag Perekonomian Pembangunan Buleleng I Made Wirama Satria, Deputi Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali Muhamad Shiroth dan Dekan Fakultas Ekonomi Undiksha Prof Gede Adi Yuniarta.
Kepala Kantor Perwakilan LPS Wilayah II Bambang S Hidayat menjelaskan LPS hadir sebagai respons atas penguatan sistem Perbankan setelah setelah krisis moneter pada 1997-1998 silam.
Menurut Bambang S Hidayat, krisis menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan menurun.
Untuk mengembalikan kepercayaan tersebut, pemerintah menyelenggarakan penjaminan terhadap seluruh kewajiban pembayaran Bank Umum dan BPR yang kemudian disebut blanket guarantee.
Akan tetapi blanket guarantee untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat justru membebani anggaran negara dan berpotensi menimbulkan moral hazard.
LPS kemudian hadir sebagai lembaga independen berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2004 tentang LPS yang menjamin simpanan nasabah di bank.






































