jpnn.com, BENGKULU - Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga dan melestarikan hutan, termasuk kawasan penting yang menjadi habitat Gajah Sumatera di Bentang Alam Seblat, Bengkulu.
Penegasan tersebut disampaikan seusai meninjau langsung kondisi terkini koridor gajah Seblat dari udara menggunakan helikopter pada Selasa (4/11).
Dalam peninjauan tersebut, Wamenhut didampingi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Lukita Awang; Direktur Konservasi Kawasan, Sapto Aji Prabowo; dan Direktur Iuran dan Penatausahaan Hasil Hutan, Ade Mukadi.
Penerbangan pemantauan dilakukan untuk melihat secara langsung sebaran lahan yang terindikasi dirambah, jalur akses ilegal, dan area hutan yang masih utuh di Bentang Alam Seblat.
“Koridor Seblat adalah rumah bagi Gajah Sumatera. Negara tidak akan membiarkan kawasan ini dirusak oleh aktivitas ilegal. Ini bukan hanya soal gajah, tapi tentang keberlanjutan ekosistem dan masa depan manusia,” ujar Wamenhut Rohmat Marzuki.
Wamenhut menyampaikan upaya pengamanan kawasan hutan merupakan bagian dari pelaksanaan arahan Presiden Prabowo untuk memperkuat penegakan hukum lingkungan.
“Sejak Januari 2025, Kementerian Kehutanan telah melaksanakan 44 operasi pengamanan hutan dari perambahan, dan 21 di antaranya sudah P21,” jelasnya.
Dia juga menyinggung operasi penertiban tambang di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan Mandalika, NTB, yang baru-baru ini dilakukan.







































