jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Sekretaris Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI, Arief Wibisono meyakini West Java Expo 2025 yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, berpotensi menggaet buyer internasional.
Menurutnya, Kementerian besama daerah sudah menghasilkan sejumlah kesepakatan dagang dengan mitra dagang dari luar negeri.
"Alhamdulillah sejak Januari hingga September itu sudah berhasil membuka lebih dari 100 juta USD, berarti lebih dari Rp 1,4 triliun lebih itu dihasilkan. Setengahnya itu lebih dari 50 juta USD itu sudah bentuknya purchase order. Jadi benar-benar permintaan yang transaksinya bisa kita buktikan. Nah setengahnya lagi memang masih MOU," ujar Arief dikutip Sabtu (11/10/2025).
Arief menuturkan, banyak mitra dagang baru datang dari Asia Timur seperti India dan Lebanon, juga dari Afrika yang tertarik terhadap produk ekspor asal Jawa Barat. Kementerian menilai, Jabar lewat WJX 2025 bisa menembus pasar baru di luar Amerika Serikat.
"Kita sekarang ada punya beberapa tujuan di pasar-pasar prospektif tersebut, seperti di Afrika, seperti di Asia Tengah, seperti India, Pakistan, Dan Bangladesh, atau kita ke Amerika Latin, itu merupakan bangsa-bangsa yang luar biasa. Bahkan Timur Tengah. Karena apa? Karena disana ini tadi daya belinya tinggi, yang beli juga banyak," katanya.
West Java Expo (WJX) sendiri merupakan sebuah pameran dagang internasional yang menjadi etalase produk unggulan Jabar.
Tahun ini, event tersebut akan digelar pada 15–19 Oktober 2025 di Hall 8 No. 8-4 dan 8-5 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, bersamaan dengan event Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40.
Mengusung tema “West Java: Unlocking Opportunities in the Globally Integrated Market”, WJX 2025 menjadi wadah strategis bagi pelaku usaha Jabar untuk mempromosikan produk ekspor, memperluas akses pasar global, dan memperkuat ekosistem industri. (mar5/jpnn)