Kangkung Babi

3 hours ago 19

Oleh: Dahlan Iskan

Kangkung Babi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com - Ini kali kedua saya ke bandara jalan kaki. Di Wamena, Papua. Bandaranya memang hanya sekitar 600 meter dari hotel: Grand Baliem.

Jalan kaki pertama saya, sudah lama nan lalu. Di Samarinda. Rumah saya persis di sebelah bandara Temindung. Belum ada pagar permanen waktu itu. Pagarnya masih asal-asalan –yang jarak antar kayunya cukup untuk di-blusuki satu badan.

Kangkung Babi

Tidak lama setelah pagar permanen dibangun, pagar itu seperti mengusir bandaranya: pindah ke lokasi ke nun jauh.

Bandara Wamena masih di lokasi yang lama. Tetapi terminalnya sudah diperbesar –tidak sebagus yang pernah diberitakan.

Ruang tunggunya penuh –lebih 100 orang. Tepat pukul 10.00, tanpa pengumuman apa pun, berkumandang lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Semula saya tidak sadar ada lagu itu –karena sedang asyik ngobrol. Saya lihat banyak orang tiba-tiba berdiri. Lalu yang lain ikut berdiri.

Saya pun ikut berdiri. Demikian juga orang Papua yang saya ajak ngobrol di ruang tunggu itu.

Meski di hampir tiap rumah di desa punya peliharaan babi, tetap saja Wamena kekurangan daging babi. Harus ada babi yang naik pesawat ke Wamena.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |