jpnn.com - Ini kali kedua saya ke bandara jalan kaki. Di Wamena, Papua. Bandaranya memang hanya sekitar 600 meter dari hotel: Grand Baliem.
Jalan kaki pertama saya, sudah lama nan lalu. Di Samarinda. Rumah saya persis di sebelah bandara Temindung. Belum ada pagar permanen waktu itu. Pagarnya masih asal-asalan –yang jarak antar kayunya cukup untuk di-blusuki satu badan.

Tidak lama setelah pagar permanen dibangun, pagar itu seperti mengusir bandaranya: pindah ke lokasi ke nun jauh.
Bandara Wamena masih di lokasi yang lama. Tetapi terminalnya sudah diperbesar –tidak sebagus yang pernah diberitakan.
Ruang tunggunya penuh –lebih 100 orang. Tepat pukul 10.00, tanpa pengumuman apa pun, berkumandang lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Semula saya tidak sadar ada lagu itu –karena sedang asyik ngobrol. Saya lihat banyak orang tiba-tiba berdiri. Lalu yang lain ikut berdiri.
Saya pun ikut berdiri. Demikian juga orang Papua yang saya ajak ngobrol di ruang tunggu itu.

.jpeg)




































