Film Tukar Takdir: Luka Rawa dan Nasib yang Tak Bisa Ditawar

2 hours ago 20

Senin, 06 Oktober 2025 – 06:56 WIB

 Luka Rawa dan Nasib yang Tak Bisa Ditawar - JPNN.com Jateng

Pemeran film Tukar Takdir (dari kiri ke kanan) Marsha Timothy, Nicholas Saputra, Marcella Zalianty, Revaldo, dan sang sutradara Mouly Surya (tengah) setelah nobar di XXI DP Mall Semarang, Minggu (5/10). Foto: Danang Diska Atmaja/JPNN

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Duka, kehilangan, dan takdir jadi benang merah Tukar Takdir, film terbaru karya Mouly Surya yang resmi tayang di bioskop sejak 2 Oktober 2025. Film ini bukan sekadar soal kursi yang tertukar di pesawat, melainkan percampuran kompleks antara rasa bersalah, kehilangan, dan keadilan.

Film yang masuk genre drama utama dengan elemen thriller investigasi dan psikologis ini dibintangi aktor papan atas Nicholas Saputra yang berperan sebagai Rawa. Dia merupakan satu-satunya penyintas kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79 setelah bertukar kursi dengan Raldi (Teddy Syah) yang tewas setelah kecelakaan. Kursi itu menyelamatkan nyawanya, tetapi sekaligus mengutuknya dengan rasa bersalah yang tak pernah pergi.

Kisah film ini bergerak dalam lapisan emosi. Rawa harus berhadapan dengan Dita (Marsha Timothy), istri Raldi. Dia juga bertemu Zahra (Adhisty Zara), anak sang pilot yang ikut jadi korban. Ketegangan mencapai puncak ketika Rawa ditarik masuk ke investigasi kecelakaan, membawa luka fisik sekaligus trauma psikis yang tak mudah disembuhkan.

Mouly Surya, sang sutradara, mengatakan Tukar Takdir tak berhenti pada kisah duka seorang penyintas. Dia ingin film ini menjadi ruang kritik, terutama soal bagaimana negeri ini kerap menyikapi tragedi.

“Film ini bicara tentang banyak hal, dari kelalaian, tragedi, sampai tanggung jawab yang sering kali samar,” tutur Mouly seusai nonton bareng di XXI DP Mall Semarang, Minggu (5/10).

Dia juga mengajak penonton merenungi tentang bagaimana manusia menghadapi kehilangan, tentang luka yang tak kasat mata, tentang bagaimana 'selamat' pun bisa menjadi beban.

“Kami ingin bicara soal banyak hal. Tentang korban, tentang masyarakat, tentang keadilan. Karena kehilangan bukan hanya tragedi personal, tetapi juga persoalan sosial,” ujar Mouly.

Bagi Mouly, lapisan-lapisan itulah yang membuat Tukar Takdir hadir bukan sekadar drama, melainkan refleksi sosial.

Duka, kehilangan, dan takdir jadi benang merah Tukar Takdir, film terbaru karya Mouly Surya yang resmi tayang di bioskop sejak 2 Oktober 2025.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

Read Entire Article
| | | |