Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Agustina Wilujeng Bakal Tambah Event Seni di 2026

3 hours ago 14

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Agustina Wilujeng Bakal Tambah Event Seni di 2026

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Pemerintah Kota Semarang akan memperbanyak event seni dan budaya demi melestarikan nilai-nilai kearifan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan dan perputaran ekonomi masyarakat. Foto: dok Pemkot Semarang

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Kota Semarang akan memperbanyak event seni dan budaya demi melestarikan nilai-nilai kearifan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan dan perputaran ekonomi masyarakat. 

Hal ini disampaikan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng seusai menutup lomba Melukis Payung dan Kipas 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang di Uptown Mall BSB Semarang, Minggu (19/10).

“Saya minta kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata nanti berikutnya lomba bisa diadakan berkala. Mungkin dari kecamatan masing-masing agar diorkestrasi pada satu bulan yang sama. Sehingga nanti ada semacam festival payung setiap kecamatan semuanya punya, menampilkan. Dan itu adalah hasil dari karya warga masyarakat,” ungkap Agustina.

Dirinya percaya event kreatif semacam ini tidak hanya akan menggairahkan masyarakat kembali tetapi juga membawa dampak positif terhadap ekonomi lokal.

Agustina menjelaskan pertumbuhan ekonomi Kota Semarang telah menunjukkan peningkatan pesat, dan berharap dapat mendekati delapan persen pada akhir tahun, sehingga kegiatan berbasis komunitas seperti ini menjadi penunjang penting.

"Otomatis kalau akan memamerkan karya (ada lomba di tingkat kecamatan), warga akan bersih-bersih juga. Ekonomi di situ akan mulai bergerak, dari UMKM dan lain sebagainya karena ada keramaian," ujarnya.

Dia mengaku bersyukur karena masyarakat gibras, artinya Pemkot Semarang melemparkan ide untuk pariwisata, disukai banyak orang. Kami melempar ide untuk membangkitkan kebersihan misalnya, semuanya respons,” lanjutnya.

Lomba Melukis Payung dan Kipas 2025 diikuti sekitar 400 peserta untuk lomba melukis kipas pada Sabtu (18/10) dan lomba melukis payung pada Minggu (19/10). Lomba ini mengusung tema “Warak Ngendog” — Simbol Harmoni Budaya Jawa, Arab, dan Tionghoa, bertujuan untuk melestarikan budaya lokal secara kreatif, menanamkan semangat toleransi sejak dini, dan menghidupkan ruang publik dengan aktivitas seni yang inklusif.

Pemerintah Kota Semarang akan memperbanyak event seni dan budaya demi melestarikan nilai-nilai kearifan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |