jpnn.com, DEN HAAG - Sedikitnya 30 orang ditangkap dalam kerusuhan di Den Haag, Belanda, yang menyebabkan dua petugas polisi terluka, demikian menurut keterangan wali kota, kepala kepolisian dan kejaksaan setempat.
“Kami menghadapi ledakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Demonstrasi damai terpaksa dibubarkan karena keamanan para peserta tidak lagi dapat dijamin,” kata Wali Kota Den Haag, Jan van Zanen, seperti dikutip surat kabar Algemeen Dagblad.
Menurut wali kota, kelompok perusuh datang dari berbagai wilayah di Belanda. Mereka menyerang polisi, kuda polisi, hingga jurnalis.
Kepala Kepolisian Den Haag Karin Krukkert menegaskan bahwa sekitar 30 orang ditangkap akibat kerusuhan tersebut, sebagian besar karena tindak kekerasan terhadap aparat.
Sebagian masih ditahan, sementara lainnya sudah dibebaskan, namun kemungkinan penangkapan tambahan masih ada. Krukkert menambahkan, dua polisi yang terluka sudah dalam kondisi membaik.
Kerusuhan pecah di tengah aksi demonstrasi menentang kebijakan imigrasi pemerintah Belanda di Den Haag, Sabtu (20/9). Unjuk rasa itu berujung bentrokan dengan polisi dan meluas ke berbagai wilayah kota.
Para pengunjuk rasa membakar sebuah mobil polisi serta melempari aparat dengan batu. Untuk membubarkan massa, polisi menggunakan meriam air.
Meskipun aksi dibubarkan, sejumlah kelompok dengan sikap agresif tetap bertahan di sekitar stasiun dan terus memprovokasi aparat. Polisi yang dilengkapi pentungan kemudian melakukan pengejaran dan penangkapan.