Banyak Siswa Keracunan Makanan, Komisi IX Desak Penambahan Dapur Baru MBG Disetop

2 hours ago 8

Banyak Siswa Keracunan Makanan, Komisi IX Desak Penambahan Dapur Baru MBG Disetop

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ratusan pelajar mengidap keracunan massal seusai mengonsumsi paket MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (24/9/2025). Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris meminta penambahan baru dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan sementara akibat masalah sertifikasi laik higiene dan sanitasi (SLHS). 

Charles menyebutkan sanitasi dapur yang buruk bisa menjadi penyebab kasus keracunan terhadap siswa di sejumlah daerah.

"Hanya 34 dapur yang memiliki sertifikasi laik higiene dan sanitasi (SLHS). Fakta ini menegaskan adanya kelemahan serius dalam standar keamanan pangan program MBG. Tidak mengherankan jika dalam beberapa waktu terakhir muncul kasus keracunan massal di berbagai daerah," kata Charles Honoris kepada wartawan, Kamis (25/9).

Dia mengusulkan penghentian sementara dapur baru MBG dan meminta agar persoalan SLHS dituntaskan.

"Dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi sampai memenuhi standar yang ditetapkan. Pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan wajib memfasilitasi percepatan penerbitan SLHS," lanjutnya.

Dia juga meminta Badan Gizi Nasional untuk memerhatikan kualitas bukan hanya pada kuantitas dan mewanti-wanti pemerintah agar tidak mengabaikan pelayanan.

"Fokus pada kualitas, bukan sekadar kuantitas. Pemerintah jangan hanya mengejar setoran jumlah dapur, tetapi mengabaikan kualitas pelayanan dan keamanan pangan," kata Charles.

Legislator PDIP itu mendesak pemerintah memperbaiki kualitas pengawasan, memastikan seluruh dapur MBG memiliki SLHS dan mengedepankan keselamatan anak-anak bangsa di atas kepentingan pencapaian target angka.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris meminta penambahan baru dapur MBG dihentikan sementara akibat masalah sertifikasi laik higiene dan sanitasi (SLHS)

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |