bali.jpnn.com, DENPASAR - Koster memaparkan agenda besar Bali 2026–2029 saat menerima kunjungan kerja Komisi VII DPR RI yang dipimpin Saleh Partaonan Daulay di Gedung Kertasabha, Jayasabha, Denpasar, Kamis (30/10).
Koster menyampaikan arah pembangunan Bali yang difokuskan pada penyelesaian empat agenda utama: infrastruktur dasar, tata kelola sampah berbasis sumber, penguatan ketersediaan air bersih, dan kemandirian energi bersih.
“Kenaikan wisatawan ini luar biasa. Maka infrastruktur, air, dan sampah harus segera kami tata agar semua berjalan seimbang,” ujar Koster.
Data terbaru menunjukkan per Oktober 2025, rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 23.000 orang per hari, dan diperkirakan menembus 7,1 juta turis hingga akhir tahun, melampaui capaian pra-pandemi.
Di bidang lingkungan, Bali kini menjadi provinsi prioritas nasional untuk proyek pengolahan sampah menjadi energi.
Pemprov Bali telah menyiapkan lahan enam hektar di wilayah Denpasar–Badung, cukup untuk menampung 1.000 ton sampah per hari, dengan konstruksi awal 2026 dan ditargetkan rampung dalam dua tahun.
Koster juga menegaskan komitmennya terhadap energi bersih, melarang pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Bali.
"Kami ingin Bali sepenuhnya mandiri dengan energi ramah lingkungan. Tidak ada lagi PLTU batu bara di pulau ini,” kata Koster.





































