jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Idrus Marham menyayangkan aksi demonstrasi oleh sejumlah aktivis lingkungan hidup, ketika Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tiba di Bandara Domine Eduard Osok (DEO), Sorong, Papua Barat Daya, pada Sabtu (7/6).
Menurut Idrus, para pedemo tidak mengetahui akar masalah saat memprotes kehadiran Bahlil di Sorong.
Demonstrasi para aktivis lingkungan hidup itu berkaitan dengan aktivitas tambang di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
"Kami sangat menyayangkan karena yang melakukan aksi tersebut tidak menguasai anatomi masalah yang sebenarnya," kata Idrus dalam keterangan persnya, Senin (9/6).
Eks Menteri Sosial itu, bahkan menyebut para pedemo tidak melakukan verifikasi data terlebih dahulu sebelum melaksanakan aksi.
Misalnya, kata dia, para pedemo mempersoalkan alasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang terbit di Raja Ampat kepada Bahlil.
Idrus mengungkapkan bahwa pemberian IUP di Raja Ampat secara formal terbit jauh sebelum Bahlil menjabat sebagai Menteri ESDM atau pada 2017.
Dia pun merasa keberatan dengan pernyataan pedemo yang bilang Bahlil sebagai 'penipu', 'manipulator', hingga 'aktor perusak lingkungan'.