Purbaya Diminta Jangan Takut pada Perusahaan yang Dekat dengan Kekuasaan

1 hour ago 9

Purbaya Diminta Jangan Takut pada Perusahaan yang Dekat dengan Kekuasaan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bakal mengejar penunggak pajak. Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengingatkan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa harus adil dan tidak boleh tebang pilih agar kebijakan tetap kredibel dan efektif.

Hal ini dia katakan, setelah sebelumnya Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa bakal menagih 200 wajib pajak yang nominalnya Rp 60 triliun.

“Isunya, akan banyak perusahaan dengan koneksi politik dengan pusat kekuasaan, tentunya ini perlu political will yang kuat dari Pemerintah,” kata Wijayanto dikutip Jumat (26/9).

Wijayanto melanjutkan, kebijakan menagih pajak ini juga perlu hati-hati dalam mengeksekusi. Sebab kata dia, tidak semua pengusaha tersebut mempunyai uang untuk membayar pajak kendati sudah inkrah dan berkekuatan hukum tetap.

Bila wajib pajak tak mampu memenuhi kewajiban, langkah yang kemungkinan diambil adalah menyita aset perusahaan pengutang pajak.

"Sementara aset belum tentu dalam kondisi baik dan kemungkinan mayoritas menjadi agunan kredit bank," katanya.

Mengingat posisi bank yang lebih dominan, pemerintah bisa jadi akan menghadapi tantangan legal yang tidak mudah.

Di sisi lain, penyitaan aset perusahaan berpotensi menimbulkan gelombang kebangkrutan dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Bila efek negatif sampai pada titik ini, persepsi investor terhadap iklim berusaha dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terdampak.

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengingatkan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa harus adil dan tidak boleh tebang pilih

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |