Salt Triangle Bipolo-Sabu-Rote Dinilai Layak Jadi Lumbung Garam Nasional

2 hours ago 13

Salt Triangle Bipolo-Sabu-Rote Dinilai Layak Jadi Lumbung Garam Nasional

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Petani garam di daerah tertinggal. Foto: Kemendes PDTT

jpnn.com, JAKARTA - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai memiliki potensi besar sebagai penghasil garam nasional.

Kualitas bahan baku yang tinggi, didukung iklim panas serta kadar salinitas yang optimal, menjadikan garam NTT disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI) Dr. Y. Paonganan, atau yang akrab disapa Ongen, menyarankan pemerintah menetapkan kawasan “Salt Triangle” yang meliputi Bipolo (Kupang), Sabu, dan Rote Ndao sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk industri garam.

“Tiga kawasan ini memiliki kriteria yang sangat potensial untuk pencapaian swasembada garam nasional pada tahun 2027,” ujar Ongen, dalam keterangan tertulis, Jumat (26/9).

Menurut Ongen, bila memenuhi persyaratan, kawasan tersebut bahkan bisa ditingkatkan statusnya menjadi Free Trade Zone (zona perdagangan bebas) berbasis industri garam dan sektor maritim lainnya.

Dia menilai potensi yang bisa dikembangkan tidak hanya garam, tetapi juga perikanan, pariwisata bahari, hingga industri perkapalan.

Dia menambahkan, iklim di NTT sangat ideal untuk pengembangan garam. Karakteristik cuaca panas dengan intensitas sinar matahari tinggi dinilai mirip dengan kawasan produsen garam premium di Australia.

“Itu artinya tiga kawasan tersebut memiliki potensi, sehingga pemerintah bisa segera menetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus,” tegas Ongen.

NTT berpotensi jadi lumbung garam nasional, pemerintah diminta kembangkan Salt Triangle Bipolo-Sabu-Rote.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |