Setahun Kepemimpinan Prabowo: IIYF Dorong Efisiensi Pemerintahan Berbasis Ketahanan Ekonomi, Pangan, & Pertahanan

8 hours ago 16

 IIYF Dorong Efisiensi Pemerintahan Berbasis Ketahanan Ekonomi, Pangan, & Pertahanan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Presiden Prabowo Subianto. Foto: dokumentasi Biro Pers

jpnn.com, JAKARTA - Satu tahun perjalanan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadi momentum evaluasi arah pembangunan nasional. Di tengah dinamika global yang makin kompleks, mulai dari tekanan ekonomi, krisis pangan, hingga ketegangan geopolitik, Indonesia dituntut mampu melakukan konsolidasi kebijakan secara efisien, tanpa kehilangan daya dorong produktif.

Dalam konteks itu, Indonesia-India Youth Forum (IIYF) menyatakan dukungannya terhadap langkah efisiensi pemerintahan yang dilakukan secara efektif, terukur, dan berbasis hasil (outcome based governance). Ketua Umum IIYF, Ravindra, menilai efisiensi harus dipahami bukan sekadar pengurangan anggaran, melainkan rekonstruksi cara kerja birokrasi agar lebih responsif terhadap tantangan nasional dan global.

"Efisiensi pemerintahan perlu dimaknai sebagai perbaikan tata kelola bukan penghematan semata. Yang kita butuhkan adalah pemerintahan yang adaptif, gesit, dan mampu memastikan setiap kebijakan memberi nilai tambah bagi kesejahteraan rakyat,” ujar Ravindra sekaligus mantan Sekjen PP Hikmahbudhi dalam siaran persnya, Sabtu (18/10).

Ravindra menilai tiga sektor utama ekonomi, ketahanan pangan, dan pertahanan menjadi pilar yang saling berkaitan dan menentukan posisi Indonesia di percaturan internasional.

Menurutnya, strategi ekonomi yang efisien harus mengutamakan hilirisasi industri berbasis sumber daya domestik dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

"Kemandirian ekonomi nasional tidak bisa dilepaskan dari kemandirian pangan dan pertahanan. Ini bukan hanya soal kesejahteraan, tapi juga kedaulatan,” tegasnya.

Terkait ketahanan pangan, IIYF menyoroti pentingnya modernisasi sistem pertanian dan integrasi riset lintas negara. Ravindra menyebut Indonesia perlu membangun model kerja sama Selatan–Selatan, khususnya dengan India, dalam pengembangan teknologi pertanian berkelanjutan.

"India punya pengalaman panjang dalam reformasi agraria dan manajemen pangan. Kolaborasi Indonesia–India bisa memperkuat posisi kedua negara sebagai kekuatan pangan di Asia Selatan dan Asia Tenggara,” ungkapnya.

IIYF mendorong pemerintahan Presiden Prabowo melakukan efisiensi berbasis ketahanan ekonomi, pangan, dan pertahanan nasional.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |