Semangat Persatuan Tuan Rondahaim Saragih: Refleksi 97 Tahun Sumpah Pemuda

3 hours ago 17

Oleh: Juliaman Saragih – Ketua/Pendiri NCBI sekaligus Pemerhati Kebijakan Publik

 Refleksi 97 Tahun Sumpah Pemuda

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ketua/Pendiri NCBI sekaligus Pemerhati Kebijakan Publik Juliaman Saragih. Foto: NCBI

jpnn.com - Tuan Rondahaim Saragih (1828-1891) adalah tokoh pejuang asal Simalungun, Sumatera Utara.

Kiprah perjuangan Tuan Hondahaim jika dikaitkan dengan momentum Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 memang cukup jauh lebih awal, yaitu antara 37-54 tahun.

Pertanyaannya, bagaimana kita memaknai "Pesan-Pesan Tersembunyi" Tuan Rondahaim Saragih (1828-1891) dan para pejuang lintas suku lainnya dalam kaitan dengan pesan kebangsaan 80 Tahun Indonesia Merdeka, dan 79 Tahun Sumpah Pemuda?

Mari kita rangkum benang merahnya yang bersumber dari analisa Ahli Sejarah dan Akademisi/Intelektual Kampus.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Logo HUT RI ke-80 berangkat dari semangat "Dimiliki Bersama, Dirayakan Bersama".

Tema Besarnya: "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju", yang mencerminkan semangat Bangsa Indonesia untuk bersatu padu..." (Siaran Pers 03/SP/Humas/2025, Kemensesneg, 23/7/25).

Hari Sumpah Pemuda ke-97  mengusung tema "Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu", yang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas daerah dan latar belakang demi kemajuan bangsa.

Kerajaan Raya dibawah kepemimpinan Tuan Rondahaim Saragih memiliki sikap politik ekspansif melawan kekuasaan kolonial, dan ekspansif menata koneksitas politik ke dunia luar (misal: barter senjata dengan komoditas).

Kiprah perjuangan Tuan Hondahaim (1828-1891) jika dikaitkan dengan momentum Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 memang cukup jauh, yaitu antara 37-54 tahun.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |