jatim.jpnn.com, SURABAYA - Masalah sosial yang menimpa anak-anak di kota besar seperti Surabaya makin kompleks.
Mulai dari kebiasaan begadang, kecanduan gawai dan game, hingga ketidakmampuan menerima nasihat orang tua dan bolos sekolah, kini menjadi gejala umum yang memerlukan perhatian serius.
Hal ini tak lagi bisa dianggap sebagai kenakalan biasa, melainkan gejala perlunya perlindungan dan pembinaan menyeluruh bagi generasi muda.
Menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kota Surabaya menghadirkan Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS), sebuah pusat layanan yang dirancang untuk menjadi tempat pemulihan sekaligus pembinaan bagi anak-anak yang berada dalam kondisi rentan.
Pemerhati kebijakan sosial sekaligus pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur M Isa Ansori menyampaikan negara memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin hak tumbuh kembang anak, terutama bagi mereka yang berada dalam tekanan sosial.
“RIAS bukan hanya tempat penampungan sementara, melainkan pusat pembentukan karakter yang terintegrasi dengan Kampung Anak Negeri dan Asrama Bibit Unggul. Anak-anak yang dirujuk ke sana akan mendapatkan bimbingan karakter, keterampilan hidup, hingga terapi psikososial,” jelasnya Isa, Senin (9/6).
Isa menyarankan agar RIAS diperkuat melalui upaya kolaboratif antara pemerintah kota dengan masyarakat akar rumput seperti RT/RW, tokoh masyarakat, dan kader KSH.
Langkah aktif dalam menemukan anak-anak yang membutuhkan intervensi dinilai sangat penting untuk menjangkau mereka yang kerap luput dari perhatian.