jpnn.com, JAKARTA - Kontroversi pemblokiran rekening rakyat yang 3 bulan tidak aktif oleh PPATK ujungnya berakhir indah. Hal itu terjadi akibat bermunculannya protes dari masyarakat yang langsung ditanggapi oleh Istana.
Presiden Prabowo dengan sigap memanggil Ketua PPATK Ivan Yustiavandana dan Gubernur BI Perry Warjiyo pada Rabu (30/7) guna membahas langsung kontroversi itu.
Setelah dipanggil Prabowo akhirnya mulai 31 Juli sudah sekitar 28 juta nomor rekening dibuka kembali blokirnya.
Ketua umum (Ketum) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat memberikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas sikap responsif dan tegas menyikapi kontroversi pemblokiran rekening yang menyusahkan rakyat ini.
"Terima kasih Presiden Prabowo, sekarang puluhan juta rekening rakyat yang diblokir sudah aktif kembali," kata Jumhur dalam keterangannya, Jumat (1/8).
Menurut Jumhur, niat baik pemerintah melalui PPATK untuk membenahi rekening rakyat yang bisa disalahgunakan oleh orang jahat memang bisa dipahami. Namun, sebelum memutuskan kebijakan harus dikaji betul untung ruginya bagi rakyat.
"Bila dalam mengambil kebijakan segenap batin kita berkhidmat untuk rakyat, maka kebijakan-kebijakan yang berpotensi meresahkan rakyat pasti tertolak bahkan ketika masih dalam pikiran," pungkas Jumhur Hidayat. (esy/jpnn)