jpnn.com, JAKARTA - Kabar mengenai salah satu selebritas yang hamil di luar nikah atau tanpa perencanaan, ramai diperbincangkan di media sosial belakangan ini.
Namun, bukannya mendapatkan empati dan dukungan untuk mempertahankan kehamilan, dia dirundung oleh figur publik perempuan lainnya. Bentuk perundungan tersebut berupa video parodi yang mengolok-olok kehamilan tersebut.
Kejadian tersebut dinilai menyedihkan dan patut menjadi perhatian publik.
Komnas Perempuan mencatat terdapat 289.111 kasus kekerasan berbasis gender, di antaranya termasuk perundungan pada 2023. Jumlah yang tentunya mengkhawatirkan.
“Pola asuh yang berfokus pada pandangan laki-laki atau patriarki, membuat seorang perempuan pun bisa melakukan perundungan terhadap perempuan lain, seperti halnya yang dilakukan oleh kaum pria terhadap perempuan. Hal ini yang biasa orang sebut misoginis, perilaku membenci perempuan,” ungkap Firliana Purwanti, penulis dan pemerhati isu kesetaraan gender, dalam keterangan resmi, Selasa (12/8).
Firliana Purwanti yang sukses dengan buku nonfiksi berjudul The 'O' Project pada 2010, akan meluncurkan buku fiksi pertamanya pada Oktober 2025 berjudul Kamarina Rindu Cinta.
Pada buku fiksi itu, digambarkan Kamarina juga sempat merasa depresi dan khawatir ketika harus memutuskan untuk bercerai walaupun mahligai rumah tangganya sudah tidak harmonis akibat ketimpangan peran gender pasangan suami istri.
“Walaupun Kamarina adalah karakter perempuan yang kuat atau dikenal sebagai Alpha Female, tetapi dia juga masih memiliki kekhawatiran dan kegelisahan ketika akan, proses bercerai dan pasca bercerai. Hal ini dikarenakan perempuan kerap sebagai korban perilaku misoginis, di mana perempuan seringkali menjadi pihak yang paling disalahkan bila terjadi perceraian,” lanjut Firliana Purwanti.