jpnn.com - Keterlambatan kedatangan SUV listrik EX60 dan terbatasnya stok EX90 tujuh penumpang dinilai sebagai penyebab utama lesunya kinerja Volvo di Australia.
Volvo Australia memperkirakan penurunan akan berlanjut hingga tahun depan.
“Pada akhir tahun ini kami akan berada di sekitar 40 persen (pangsa kendaraan listrik). Pertumbuhannya tertahan karena EX90 baru hadir dalam volume besar, sementara EX60 datang lebih lambat dari rencana,” ujar Stephen Connor, Managing Director Volvo Car Australia.
Pada 2024, sekitar 43 persen atau 3.830 unit dari total penjualan Volvo di Australia merupakan mobil listrik—melonjak dari 12 persen (1.330 unit) pada 2023.
Namun pada 2025, angka itu diperkirakan turun ke kisaran 40 persen, seiring total penjualan Volvo yang sudah melemah 21 persen hingga September 2025, setelah turun 20 persen pada akhir 2024.
Tiga tahun lalu, Volvo sempat berencana menjual mobil listrik sepenuhnya di Australia mulai 2026.
Syangnya, rencana itu kini ditunda karena adopsi EV di pasar yang lebih lambat dari perkiraan serta belum lengkapnya jajaran model listrik.
Saat ini, Volvo menjual EX30, EX40 (pengganti XC40 Recharge), dan EX90 di Australia.