jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) agar produk ekspor seperti kakao, kopi dan minyak sawit mentah (CPO) agar mendapatkan tarif impor nol persen.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, CPO, kakao, dan kopi merupakan produk andalan ekspor Indonesia, tidak diproduksi di AS, dan dibutuhkan oleh konsumen negeri Paman Sam tersebut.
"Jadi, produk-produk yang sangat dibutuhkan Amerika dan mereka tidak bisa memroduksi sendiri akan kita masukkan dalam daftar tersebut seperti CPO, kakao dan kopi,” kata dia dikutip Sabtu (26/7).
Susiwijono mengatakan selain kakao, CPO dan kopi, pemerintah juga sedang menyiapkan daftar produk ekspor yang diajukan untuk mendapat kebebasan tarif bea masuk ke AS.
Selain itu, Susiwijono mengaku kesepakatan penurunan tarif impor dari Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia merupakan hasil negosiasi langsung antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald J. Trump.
Negosiasi dilakukan melalui sambungan telepon saat Prabowo dalam perjalanan pulang dari Belarus.
“Setelah Presiden Prabowo berkomunikasi dengan Presiden Trump pada 15–16 Juli 2025, diputuskan bahwa tarif produk asal Indonesia turun menjadi 19 persen, karena kami telah memenuhi seluruh permintaan pemerintah AS,” kata Susiwijono .
Susiwijono menjelaskan penurunan tarif dari 32 persen ke 19 persen merupakan bagian dari proses negosiasi panjang yang dimulai sejak awal April 2025.