jpnn.com, JAKARTA - Integrated Terminal Jakarta (ITJ) Plumpang merupakan salah satu fasilitas hilir minyak dan gas bumi yang penting.
Terminal itu berperan besar dalam menjaga kelancaran distribusi energi nasional.
Oleh karena itu, keberadaan ITJ Plumpang sangat vital dalam mendukung ketahanan energi nasional saat ini maupun di masa datang.
“ITJ Plumpang mengakomodasi 20% kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional. Hal ini menjadi kekuatan sekaligus tantangan bagi kami untuk terus meningkatkan keandalan operasional,” ungkap Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Freddy Anwar, Selasa (12/8).
Terkait hal itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Jaffee Arizon Suardin, beserta jajarannya melakukan Management Walkthrough (MWT) di ITJ Plumpang.
Kegiatan tersebut menjadi momentum strategis untuk mendiskusikan rencana pengembangan infrastruktur ITJ ke depan, dengan fokus pada peningkatan aspek keselamatan, rencana pemindahan fasilitas, serta kesiapan menghadapi tantangan operasional.
Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar mengatakan pengelolaan infrastruktur strategis seperti IT Jakarta Plumpang membutuhkan perencanaan yang matang dan analisis risiko yang menyeluruh.
“Kunci menjaga ketahanan energi ada pada perencanaan yang matang dan terukur. Perencanaan aset harus benar-benar mempertimbangkan perkembangan wilayah, potensi risiko, dan asset integrity secara menyeluruh,” jelasnya.