jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Sulawesi Selatan memberikan penguatan kapasitas dosen dan peneliti muda dalam menyusun dan mengirimkan artikel ke jurnal-jurnal dengan reputasi global.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie menekankan pentingnya kemampuan menulis sebagai fondasi utama dalam karir akademik.
Menulis, menurut Wamen Stella, bukan sekadar laporan melainkan proses berpikir dan alat komunikasi ilmiah.
“Menulis untuk publikasi bukan sekadar laporan, tetapi menyampaikan cerita yang meyakinkan," ujar Wamen Stella, Rabu (23/7).
Dia melanjutkan seperti halnya cerita rakyat yang melekat di ingatan, tulisan ilmiah pun harus mampu mengajak pembaca memahami temuan kita.
Oleh karena itu, menulis adalah keterampilan berkomunikasi dan inti dari komunikasi ialah bercerita.
Wamendiktisaintek juga menyebutkan tiga hal penting dalam penulisan ilmiah yaitu bahwa menulis adalah bentuk komunikasi ilmiah, menulis membutuhkan kemampuan berpikir yang terstruktur dan keterampilan menulis hanya bisa dicapai melalui latihan yang konsisten.
“Tidak ada jalan pintas. Semua orang bisa menjadi penulis akademik yang baik jika terus berlatih dan menulis. Practice, practice, practice,” ajak Wamen Stella.