jpnn.com - Presiden Prabowo Subianto menolak dan mengkritisi aksi kekerasan dan pembakaran fasilitas publik yang terjadi saat gelombang unjuk rasa akhir-akhir ini.
Prabowo menyebut tindakan membakar gedung yang dibangun dengan uang rakyat, termasuk gedung DPR/MPR, sebagai kejahatan yang tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun.
"Katanya memperjuangkan demokrasi, tetapi lembaga demokrasi gedung DPR-MPR dibakar,” katanya saat penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-6 PKS, di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Presiden menilai pelaku anarki bukanlah aktivis atau pejuang keadilan, melainkan pihak yang memiliki niat jahat untuk mengacaukan stabilitas nasional dengan cara memicu kerusuhan, membuat bom molotov.
"Mereka hatinya jahat, mereka evil, mereka zalim, mereka ingin membuat kekacauan, mereka ingin mengadu domba, mereka ingin menghentikan kebangkitan bangsa Indonesia," ujar Prabowo.
Oleh karena itu, Presiden meminta seluruh elemen masyarakat untuk tidak terprovokasi berbuat anarkistis, menolak hasutan, dan menyalurkan aspirasi secara damai.
Dia juga menekankan pentingnya perbaikan sistemik agar kekayaan bangsa tidak terus mengalir ke luar negeri.
Kepala negara mengajak rakyat mendukung langkah pemerintah memperbaiki sistem yang keliru demi menyelamatkan ratusan juta warga Indonesia.