jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar membuka International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (24/6) malam.
Muhaimin mengatakan pesantren dituntut untuk segera beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sosial yang terjadi secara dramatis dalam satu dekade terakhir.
“Pesantren tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus memimpin perubahan,” ujar sosok yang akrab disapa Cak Imin itu.
Dia menyebut algoritma media sosial kini memengaruhi perilaku masyarakat, termasuk dalam aspek keagamaan, sehingga pesantren harus bersiap menghadapi tantangan tersebut.
Muhaimin menilai, meski pesantren memiliki ketahanan dan kemandirian, banyak yang belum memiliki daya saing kuat dalam mencetak generasi unggul.
"Kesimpulannya, pesantren itu mandiri iya, pesantren itu memiliki daya tahan iya, tetapi harus diakui pesantren tidak memiliki daya kompetisi yang unggul," katanya.
Dia menyoroti belum adanya evaluasi menyeluruh terhadap program modernisasi pesantren yang pernah dijalankan, termasuk integrasi dengan sistem pendidikan unggulan dan kompetisi berbasis nilai.
Pria yang juga menjabat Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat itu pun mengungkapkan kekhawatiran terhadap sejumlah masalah yang mencoreng citra pesantren, seperti kekerasan seksual, perundungan antar-santri, hingga intoleransi.