jpnn.com - Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana (PSR) mengatakan peringatan 80 Tahun Kemerdekaan RI bukan hanya momen refleksi sejarah, tetapi juga saat yang tepat untuk menegaskan peran kebudayaan sebagai sokoguru bangsa.
"Dirgahayu Republik Indonesia. Saya melihat 80 tahun bukan sekadar usia, ini adalah bukti ketahanan dan kekuatan kita sebagai bangsa besar yang lahir dari keberagaman," kata Putu Rudana melalui keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).
"Dengan lebih dari 1.300 suku, ratusan bahasa, serta budaya yang luar biasa kaya, Indonesia telah membuktikan bahwa persatuan dalam perbedaan adalah kekuatan sejati kita,' lanjutnya.
Anggota DPR periode 2014-2024 itu menekankan bahwa capaian ini tidak terlepas dari jasa para founding fathers yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Kini, di usia 80 tahun, Indonesia menunjukkan elevasi baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Putu, untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045, kebudayaan harus menjadi landasan dalam ekonomi, pendidikan, pertahanan, dan diplomasi.
"Kita harus hadir sebagai bangsa besar, bukan hanya karena sumber daya alam, tetapi karena kekayaan peradaban dan budaya kita. Saya yakin Presiden Prabowo sebagai Bapak Meritokrasi Indonesia berkomitmen akan terus membangun masa depan bangsa ini dengan menjadikan kebudayaan sebagai fondasi penting untuk membangun karakter dan jati diri bangsa," tuturnya.
Tokoh budaya nasional asal Bali ini juga menilai bahwa dengan dihadirkannya Kementerian Kebudayaan sebagai lembaga mandiri merupakan sebuah langkah historis dalam tata kelola negara yang menempatkan kebudayaan di posisi strategis.
"Ini adalah langkah historis yang belum pernah diwujudkan oleh tujuh presiden sebelumnya. Saya sebagai budayawan sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo, Karena ini bukan hanya struktur, tetapi sinyal kuat bahwa budaya adalah pilar utama dalam membangun masa depan Indonesia menuju Indonesia emas 2045," kata dia.