jpnn.com, JAKARTA - Kekeluargaan Ojol Jabodetabek memastikan tidak ikut serta dalam rencana aksi mematikan aplikasi dan demonstrasi yang diserukan Ketua Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia, Igun Wicaksono.
Mereka menilai ajakan tersebut justru merugikan para pengemudi yang menggantungkan penghasilan dari layanan daring setiap harinya.
Ketua Umum Kekeluargaan Ojol Jabodetabek, Mat Seno, menyebut imbauan aksi itu tidak realistis karena tidak mempertimbangkan kebutuhan ekonomi pengemudi.
Menurutnya, banyak pengemudi ojol bergantung pada pemasukan harian untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Memang si Igun siapa mau ngajak-ngajak demo dan matikan aplikasi, memangnya dia mau gantiin biaya hidup kami sekeluarga sehari ini?” tegas Mat Seno, Rabu (17/9).
Dia menilai seharusnya keluhan mengenai kebijakan aplikator disampaikan melalui jalur resmi tanpa mengorbankan pendapatan pengemudi.
Mat Seno menambahkan, pemerintah sudah membuka ruang dialog untuk menyampaikan aspirasi.
Dia mengacu pada pidato Presiden Prabowo Subianto yang memberi kesempatan masyarakat datang ke Istana atau DPR menyuarakan kritik maupun masukan.