jpnn.com - Geely Auto menegaskan tidak akan menambah lagi pabrik baru maupun memperluas fasilitas produksi yang ada.
Langkah itu mereka lakukan karena industri otomotif global tengah menghadapi persoalan serius, yakni kelebihan kapasitas produksi (Overcapacity) di seluruh dunia.
South China Morning Post pada Senin (9/6), melaporkan pabrikan mobil asal Tiongkok itu akan berfokus pada peningkatan kemampuan teknologi untuk menjadi pemain kunci di masa depan mobilitas.
“Industri otomotif global terperosok dalam masalah kelebihan kapasitas yang parah, (jadi) kami memutuskan untuk menghentikan pembangunan pabrik mobil baru,” katanya dalam klip video yang diunggah secara daring.
Saat ini sejumlah pabrikan mobil sedang perang harga. Para pemain terkemuka seperti BYD, Geely, dan perusahaan rintisan Leapmotor memangkas harga 70 model hingga 20 persen pada minggu terakhir Mei untuk mempertahankan pangsa pasar, menurut surat kabar 21st Century Business Herald.
"Sebagai salah satu produsen mobil bensin dan listrik terkemuka di negara ini, keputusan Geely untuk menghentikan pembangunan pabrik baru tentu akan menginspirasi para pesaing lokalnya untuk melakukan langkah serupa guna memastikan pertumbuhan sektor otomotif yang sehat," kata CEO Shanghai Mingliang Auto Service, Chen Jinzhu.
Geely Auto, yang memproduksi mobil dengan merek termasuk Zeekr, Lynk dan Galaxy, mengirimkan 2,18 juta mobil tahun lalu, meningkat 32 persen dari tahun 2023.
Penjualan kendaraan listriknya melonjak 92 persen tahun ke tahun menjadi lebih dari 888.000 unit.