jpnn.com, JAKARTA - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re kembali menggelar Indonesia Re International Conference (IIC) 2025 dengan tema “Empowering Downstream Growth in Financial Sector: Advancing the Insurance Industry through Strategic Collaboration”.
Menghadirkan jajaran tokoh pemerintahan, pemimpin industri keuangan, serta pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri, IIC 2025 menjadi wadah penting untuk membahas strategi hilirisasi sektor keuangan serta penguatan industri perasuransian dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menegaskan pentingnya memperkuat kapasitas reasuransi nasional sebagai tulang punggung stabilitas sektor keuangan.
“Setiap tahun, puluhan persen premi asuransi nasional masih mengalir ke luar negeri. Ini menjadi tantangan bersama yang perlu kita jawab melalui penguatan industri dalam negeri, baik dari sisi permodalan, sistem, maupun kapasitas SDM," kata dia.
Menurutnya, pelaku industri tidak bisa lagi melihat risiko secara parsial antar sektor, seperti perbankan sendiri, asuransi sendiri, lalu akhirnya reasuransi yang menanggung beban paling besar di akhir. Industri keuangan perlu satu visi dalam memandang risiko dan memperkuat ketahanan nasional.
“Optimalisasi kapasitas dalam negeri menjadi sangat penting. Kita memiliki SDM yang mumpuni, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal karena belum ada regulasi yang mendukung,” tegas Benny.
Konferensi ini turut menghadirkan Ketua Komisi XI DPR RI, Muhammad Misbakhun yang menggarisbawahi bahwa kondisi industri asuransi nasional memang sedang menghadapi tekanan besar dan kompleks, yang hanya bisa dihadapi bersama-sama.
Komisi XI DPR RI menjadi salah satu pemangku kepentingan dalam pembuatan kebijakan sektor keuangan, baik di sisi fiskal, moneter, maupun pengawasan.