jpnn.com, JAKARTA - Dapur makan bergizi gratis (MBG) yang tidak memenuhi standar kebersihan atau keamanan pangan akan dihentikan sementara.
Penghentian ini menyusul banyaknya kasus keracunan MBG siswa-siswi usai menyantap program Presiden Prabowo Subianto yang terjadi belakangan terkahir.
“Apabila terdapat dapur yang terindikasi bermasalah, kami minta dihentikan sementara sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium,” ungkap Sekretaris Daerah Sumsel Edward Chandra, Selasa (30/9/2025).
Karena, hasil uji awal sampel makanan yang membuat siswa keracunan menunjukkan adanya kadar zat tertentu yang cukup tinggi, meski penyebab pasti masih menunggu konfirmasi laboratorium.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan standar kebersihan secara ketat, mulai dari proses pemilihan bahan baku hingga penyajian makanan.
“Kami ingin memastikan makanan yang disajikan benar-benar aman dan layak konsumsi. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali,” kata Edward.
Selain itu, koordinasi lintas sektor akan diperkuat, termasuk dengan instansi teknis seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guna mendukung proses investigasi yang menyeluruh dan transparan.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru juga menyampaikan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, terutama menyangkut mekanisme pengawasan di tingkat daerah.