Haidar Alwi: Tidak Benar Peringkat Polri Anjlok di Indeks Kepolisian Dunia

7 hours ago 6

 Tidak Benar Peringkat Polri Anjlok di Indeks Kepolisian Dunia

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Haidar Alwi. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R Haidar Alwi mengatakan pemberitaan yang menyebut peringkat Polri di indeks kepolisian dunia anjlok dinilai merupakan sebuah misinformasi.

"Tidak benar. Kawan-kawan media harap lebih hati-hati dan lebih teliti karena dapat memengaruhi persepsi masyarakat dan merugikan nama baik institusi Polri," katanya, Selasa (24/6/2025).

Misinformasi terjadi setelah dalam sebuah acara diskusi baru-baru ini mantan MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi menyatakan bahwa Polri menempati peringkat 60 di bawah Singapura, bahkan Vietnam.

Hal itu merujuk pada laporan World Internal Security and Police Index (WISPI) Tahun 2023 yang dirilis oleh International Police Science Association (IPSA) berkolaborasi dengan Institute for Economics and Peace (IEP).

"Memang benar tahun 2023 Polri menempati peringkat 63, yang keliru adalah media menyebut peringkat Polri anjlok. Karena faktanya peringkat Polri justru membaik atau naik 21 peringkat dibandingkan laporan yang sama tahun 2016 yaitu peringkat 84," tutur Haidar.

Menurutnya, perbaikan peringkat tersebut adalah capaian Polri yang patut diapreasiasi. Apalagi, Polri mencatatkan perbaikan yang signifikan untuk salah satu variabel dari total empat variabel yang diukur.

Variabel dengan perbaikan signifikan yaitu variabel hasil yang diukur dengan indikator pembunuhan, kekerasan, terorisme dan persepsi masyarakat terhadap kamtibmas.

"Variabel hasil Polri membaik atau naik 30 peringkat dari peringkat 33 tahun 2016 menjadi peringkat 3 tahun 2023. Artinya, Polri ketiga terbaik di dunia dalam menekan risiko gangguan keamanan maupun ancaman kejahatan," jelas Haidar Alwi.

Pendiri HAI Haidar Alwi mengatakan pemberitaan yang menyebut peringkat Polri di indeks kepolisian dunia anjlok merupakan sebuah misinformasi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |