jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mengatasi darurat sampah.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri puncak acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup di JCC.
Tema utama yang dibahas Menteri Lingkungan Hidup bersama jajaran dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 ini adalah tentang penanganan sampah plastik.
Eddy Soeparno menegaskan pihaknya memberikan atensi penuh terhadap pengelolaan sampah plastik yang volumenya semakin naik dan membutuhkan penanganan segera.
“Saat ini sudah dalam kondisi darurat sampah, bahwa sampah yang tertangani oleh pemerintah saat ini baru sekitar 40 persen, sementara 60 persen-nya itu terpaksa sekarang dibuang di ruang publik, termasuk juga open dumping,” kata Eddy dalam dalam keterangannya, Selasa (24/6).
Doktor Ilmu Politik UI ini menyebutkan salah satu inisiatif yang perlu didorong adalah menerapkan Extended Producer Responsibility (EPR) yang mewajibkan produsen bertanggung jawab atas produk dan kemasan mereka setelah menjadi sampah.
“Konsep EPR di antaranya adalah mendorong produsen bertanggung jawab mulai dari sisi pengumpulan hingga daur ulang. Tentu hal ini nantinya perlu dikembangkan dalam regulasi yang tepat, relevan dan juga bertanggungjawab,” lanjut Eddy.
Untuk mengatasi masalah sampah plastik ini, Waketum PAN ini mendukung inisiatif dari Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol bergerak cepat mengkonsolidasikan pemerintah daerah untuk bersama mengatasi masalah sampah.