kalsel.jpnn.com, BANJARMASIN - Badan Pengawas Pemilihan Umum Kalimantan Selatan (Bawaslu Kalsel) menerima berbagai masukan strategis dari pemangku kepentingan dalam upaya memperkuat kelembagaan pengawas pemilu menuju pesta demokrasi pada 2029.
"Masukan ini penting agar tugas pengawasan dalam penyelenggaraan pemilu ke depan bisa berjalan lebih efektif," kata Ketua Bawaslu Kalsel Aries Mardiono di Banjarmasin.
Dalam forum pembinaan dan penguatan kelembagaan pemilu yang digelar di Banjarmasin, Bawaslu Kalsel mengajak seluruh pihak terkait, termasuk akademisi dan unsur masyarakat, untuk memberikan masukan yang konstruktif.
Aries menyebut, seluruh masukan yang dihimpun akan diteruskan ke Bawaslu RI sebagai rekomendasi bagi pemerintah dan DPR yang kini tengah merancang regulasi pemilu.
Terlebih setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan penyelenggaraan pemilu nasional dan daerah, Aries menilai diperlukan kesiapan pengawas pemilu di semua tingkatan termasuk Bawaslu agar mampu mengawal proses demokrasi dengan baik.
Dia juga mengakui, pengalaman pelaksanaan Pemilu 2019 dan 2024 serta dua kali pemilihan kepala daerah menunjukkan perlunya pembaruan regulasi, khususnya terkait penguatan kelembagaan Bawaslu yang akan berpengaruh langsung terhadap kualitas demokrasi.
"Kami berterima kasih kepada narasumber dan semua peserta forum kali ini yang telah memberikan masukan dan argumentasi demi pelaksanaan pesta demokrasi ke depan yang lebih baik," ujarnya. (antara/jpnn)