Asosiasi Buka-bukaan, Ternyata Banyak Sopir Logistik Konsumsi Obat Terlarang

2 hours ago 19

Asosiasi Buka-bukaan, Ternyata Banyak Sopir Logistik Konsumsi Obat Terlarang

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi sopir logistik. Foto: Source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (ARBPI) Ika Rostianti menyebut banyak sopir logistik yang mendoping dirinya sendiri menggunakan obat terlarang.

Hal itu karena sopir harus menempuh perjalanan jauh. Misalnya saja melakukan pengantaran logistik dari Jakarta-Surabaya dalam waktu hanya 14 jam tanpa jeda istirahat yang cukup.

"Hampir sebagian sopir logistik itu memakai doping, memakai narkoba. Sekarang tidak masuk akal soalnya Jakarta-Surabaya bisa 14 jam," kata Ika dikutip Selasa (7/10).

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta perusahaan logistik mematuhi aturan 8 jam kerja kepada para sopir truk logistik.

"Sudah ada aturannya sebetulnya. Ini juga yang kembali, kadang-kadang aturan sudah ada, sudah dikaji dengan baik, tapi tidak dijalankan. Akhirnya ya menimbulkan korban, insiden, dan kecelakaan," kata AHY.

AHY menekankan persoalan over jam kerja sopir bukan karena ketiadaan regulasi, melainkan lemahnya implementasi, sehingga menimbulkan insiden dan kecelakaan yang seharusnya bisa dihindari jika aturan dijalankan dengan benar.

Menurutnya, pemerintah memiliki semangat yang sama untuk meningkatkan taraf hidup para pengemudi truk logistik yang kerap menghadapi kondisi sosial dan ekonomi sulit dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari.

Ia menegaskan, perhatian terhadap kesejahteraan pengemudi menjadi bagian penting dari strategi pemerintah menciptakan ekosistem transportasi logistik yang aman, manusiawi, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

Asosiasi Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (ARBPI) Ika Rostianti menyebut banyak sopir logistik yang mendoping dirinya sendiri menggunakan obat terlarang.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |