bali.jpnn.com, DENPASAR - Sekda Bali Dewa Made Indra mendorong pentingnya pelestarian bahasa daerah sebagai bahasa ibu di tengah derasnya arus globalisasi.
Sekda Dewa Made Indra mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 yang digelar Balai Bahasa Provinsi Bali di Hotel Nirmala, Denpasar.
Kegiatan yang diikuti ratusan peserta dari jenjang SD dan SMP se-Bali ini bertujuan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa, sastra, dan aksara daerah sebagai bagian dari identitas dan kekayaan budaya Bali.
“Festival ini merupakan salah satu bentuk nyata upaya pelestarian bahasa daerah sebagai bahasa ibu.
Penting untuk menanamkan kebiasaan menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari agar tidak tergeser oleh bahasa asing,” ujar Sekda Bali Dewa Made Indra.
Sekda Dewa Made Indra mengatakan menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bahkan bahasa asing merupakan hal yang baik dan bernilai tambah.
Namun, mempertahankan bahasa daerah sebagai bahasa ibu juga menjadi kewajiban moral dan budaya.
“Bahasa, aksara, dan sastra merupakan wujud budaya yang memperkuat tradisi sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan visi pembangunan Bali saat ini dan ke depan,” kata Sekda Bali Dewa Made Indra.