jatim.jpnn.com, SURABAYA - National Hospital bekerja sama dengan 50 warga sekitar menggelar edukasi Belajar Bersama Bantuan Hidup Jantung dalam rangka memperingati World Heart Day 2025.
Manager Pelayanan Medis National Hospital dr Jordan Bakhriansyah, Sp. Jp, FIHA mengatakan, kegiatan tersebut berfokus pada pengetahuan dan praktik pertolongan pertama, bagi pasien yang mengalami henti jantung.
“Kami ingin semakin banyak warga, yang punya kemampuan dasar menyelamatkan nyawa, saat terjadi henti jantung sebelum petugas medis tiba,” ujar Jordan, Rabu (1/10).
Pada kesempatan yang sama, National Hospital meresmikan dan membagikan inovasi perangkat CPR Wrap, kepada masyarakat sebagai alat bantu non-invasif pendukung resusitasi jantung.
“Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung, merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan dunia,” tuturnya.
Dia menambahkan kematian akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia mencapai 651.481 jiwa per tahun, yang terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343, hipertensi jantung 50.620, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
“Kelompok usia 25–34 tahun mendominasi jumlah pasien jantung, yaitu sekitar 140.206 orang, mengindikasikan penyakit jantung tidak hanya menyerang usia lanjut, tapi juga usia produktif,” ungkapnya.
Pihaknya juga menegaskan urgensi peningkatan kesadaran, dan kapabilitas masyarakat dalam mendeteksi dini, mencegah, serta merespon keadaan darurat jantung, termasuk henti jantung mendadak.