bali.jpnn.com, BANYUWANGI - Tim SAR gabungan mengerahkan alat remotely operated vehicle (ROV) untuk mendeteksi dan memvisualkan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di dasar laut Selat Bali.
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengoperasikan alat ROV dibantu KN Masalembu dan Distrik Navigasi Kementerian Perhubungan.
Dengan ROV ini diharapkan pendeteksian dan visual bangkai KMP Tunu bisa optimal dan maksimal, sehingga gambaran objek di bawah air kedalaman sekitar 50 meter di Selat Bali itu terlihat lebih jelas.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto mengatakan Ketua KNKT Soejanto Tjahjono turun langsung memantau pengoperasian alat ROV.
ROV digunakan untuk melakukan pendeteksian objek di titik referensi 8 yang berjarak 3,6 kilometer dari titik lokasi kapal tenggelam.
"Untuk operasi SAR bawah laut ini fokus di sekitar titik lokasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, sedangkan unsur laut lainnya fokus pencarian korban ke arah selatan hingga Tanjung Sembulungan," kata Ribut Eko Suyanto dilansir dari Antara.
Koordinator Unit Pencarian dan Pertolongan (SRU) Laut Letkol (P) Muhammad Puji Santoso menyatakan KRI Pulau Fanildo juga mengoperasikan alat ROV di titik yang sama, yakni di referensi 8 sekaligus menggunakan kamera bawah air.
"Ada satu tim juga di KAL Sembulungan mengoperasikan alat multibeam echosounder (MBS) di titik yang sama.