bali.jpnn.com, JAKARTA - Insiden tenggelamnya kapal cepat alias fast boat The Tanis Express yang mengangkut mayoritas warga negara asing (WNA) di perairan Pelabuhan Tanjung Sanghyang, Desa Lembongan, Nusa Penida, Rabu (4/6) sore sampai ke Australia.
Australia bereaksi lantaran dari 89 penumpang yang ada di kapal cepat The Tanis Express, sebagian di antaranya dari negeri Kanguru.
Situs web resmi Smartraveller — layanan resmi Pemerintah Australia milik Departemen Luar Negeri dan Perdagangan — mengeluarkan peringatan perjalanan yang bertujuan untuk mengingatkan agar warga Australia yang berlibur ke Bali lebih berhati-hati.
Situs Smartraveler mengeluarkan catatan mengenai perjalanan ke Bali pada 30 Mei 2025 dan masih berlaku hingga 5 Juni 2025.
Pemberitahuan tersebut menulis beberapa warga telah meninggal dunia akibat tenggelam di wilayah pesisir, disebabkan oleh ombak besar dan arus balik yang kuat di pantai-pantai populer termasuk di Bali.
Smartraveler menulis banyak pantai di Indonesia tidak memiliki penjaga pantai alias lifeguard.
Smartraveler juga mengingatkan warganya untuk memahami syarat visa serta ketentuan masuk dan keluar, sebelum memasuki Indonesia.
Termasuk, menyoal paspor yang rusak karena sejumlah pelancong telah ditolak masuk karena paspor yang dianggap rusak akibat air, sobekan kecil, atau robekan pada halaman.