jpnn.com, BEIJING - China dan Rusia dapat membujuk Amerika Serikat untuk "mematuhi hukum internasional" serta mencegah potensi serangan lanjutan AS dan Israel terhadap Iran, kata Duta Besar Iran untuk China, Abdolreza Rahmani Fazli, kepada RIA Novosti.
“Hanya dengan bersatu dan melakukan kerja sama kolektif negara-negara di dunia dapat melawan kebijakan unilateral Washington. Kami berharap hal ini terjadi sebelum Amerika Serikat atau Israel memutuskan untuk kembali menyerang Iran," kata Rahmani Fazli di sela-sela Forum Perdamaian Dunia ke-13 di Beijing.
"Rusia, China, dan Eropa bisa memainkan peran penting dalam mencegah skenario ini (serangan baru AS ke Iran)," tambahnya.
Rahmani Fazli juga mengemukakan bahwa Iran selalu siap dalam menyambut tawaran untuk berdialog.
“Namun, Amerika Serikat tidak bisa dipercaya. Kami menyambut negara mana pun, khususnya China atau Rusia, yang dapat membujuk Amerika Serikat untuk mematuhi hukum internasional,” kata sang diplomat.
Teheran juga menyatakan terima kasih kepada BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang telah mengutuk serangan oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap Iran, tidak seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lainnya, kata Rahmani Fazli.
Pada malam 13 Juni, Israel melancarkan operasi terhadap Iran, seraya menuduh Negeri Para Mullah itu memiliki program nuklir militer rahasia.
Iran menolak tuduhan tersebut dan membalas dengan serangannya sendiri. Kedua pihak saling melancarkan serangan selama 12 hari, yang kemudian melibatkan Amerika Serikat dengan satu kali serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada malam 22 Juni.